Kekuatan Uang
Bagaimana uang bisa mengubah hidup seorang manusia, itu merupakan hal biasa. Begitu juga pemakaian uang untuk keperluan hidup lain nya bahkan suap-menyuap dengan tujuan tertentu, sudah bukan rahasia lagi. Berikut merupakan contoh nyata betapa selembar uang bisa mengubah pikiran orang dalam hitungan detik.
Tak lama kemudian sebuah taksi lewat. Segera Churchill menyetopnya dan menyuruh sopir taksi ngebut secepatnya ke stasiun radio BBC yang terletak di West End, London.
"Maaf Tuan," jawab si sopir taksi seraya menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya, Bapak mencari taksi lain saja. "
"Kenapa tidak mau," jawab sang perdana menteri dengan nada tinggi, lantaran kesal tidak boleh masuk ke dalam taksi.
"Dalam situasi biasa sih, tidak ada masalah, Pak," jawab sopir dengan nada minta maaf. Ia tidak mau tahu keinginan calon penumpang yang tampak terburu-buru ini.
"Ketahuilah, pada pukul 18.00, PM Winston Churchill akan pidato, dan sebagai warga negara yan g baik saya harus segera pulang ke rumah untuk mendengarkan pidatonya."
Sambil ekor matanya melirik angka di lembaran uang yang ditawarkan, dalam sekejap sang sopir amat bersemangat dan berkata, "Silakan masuk, Pak. saya akan antar anda ke manapun. Persetan dengan Mr. Churchill." Tidak diceritakan lagi, bagaimana perasaan perdana menteri itu selama di perjalanan. (*/Djs)/intisari
Peristiwa ini diceritakan oleh mantan perdana menteri Inggris yang terkenal, Winston Churchill. Sore itu ia dijadwalkan menyampaikan pidatonya yang akan dipancarluaskan ke seluruh Inggris. Kebetulan sopir kementerian yang ditunggunya belum muncul, padahal acara siarannya tinggal sejam lagi. Karena tak ingin terlambat sampai di studio, orang nomor satu di Inggris itu segera lari ke pinggir jalan untuk mencegat taksi.
Tak lama kemudian sebuah taksi lewat. Segera Churchill menyetopnya dan menyuruh sopir taksi ngebut secepatnya ke stasiun radio BBC yang terletak di West End, London.
"Maaf Tuan," jawab si sopir taksi seraya menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya, Bapak mencari taksi lain saja. "
"Kenapa tidak mau," jawab sang perdana menteri dengan nada tinggi, lantaran kesal tidak boleh masuk ke dalam taksi.
"Dalam situasi biasa sih, tidak ada masalah, Pak," jawab sopir dengan nada minta maaf. Ia tidak mau tahu keinginan calon penumpang yang tampak terburu-buru ini.
"Ketahuilah, pada pukul 18.00, PM Winston Churchill akan pidato, dan sebagai warga negara yan g baik saya harus segera pulang ke rumah untuk mendengarkan pidatonya."
Mendengar jawaban itu Churchill sangat terkejut bercampur bangga. Ternyata rakyat kecil Inggris amat menghargapi pemimpinnya. Tanpa sadar ia mengeluarkan uang selembar poundsterling dan memberikan kepada sang sopir.
Sambil ekor matanya melirik angka di lembaran uang yang ditawarkan, dalam sekejap sang sopir amat bersemangat dan berkata, "Silakan masuk, Pak. saya akan antar anda ke manapun. Persetan dengan Mr. Churchill." Tidak diceritakan lagi, bagaimana perasaan perdana menteri itu selama di perjalanan. (*/Djs)/intisari
No comments:
Post a Comment