Dapil Sumbar IV (Bukittinggi, Agam, Padangpariaman, Kota Pariaman)
Centang NO :
2. Ruslinas Dt. Pado Saih
Mohon doa restu dan dukungan dari segenap warga Batu Palano baik yang dikampung maupun yang dirantau.
Web ini adalah milik kita smua..milik anak nagari Batu Palano yang berfungsi sebagai wadah/sarana untuk bersilaturahmi antara satu dengan yang lainnya
Kami mengimbau kepada seluruh sanak saudaro dimana pun berada untuk dapat berpartisipasi dalam web ini untuk mengirimkan artikel2 yang berguna bagi kita semua dan juga informasi2 bagi sanak saudara kita yang mkn membutuhkannya baik kabar sukacita maupun duka cita atau hal2 lainnya..
Semua yang akan dikirimkan pasti akan kami post kan , alamat post dapat di e-maikan ke: syafrizal89@yahoo.com. Saran dan sumbangan fikiran dari sanak saudara kami harapkan untuk kemajuan kita bersama....
Wednesday, December 31, 2008
- RUSLI NAS DT PADO SAIH PUTRA BATU PALANO CALEG PPP DAERAH Tk I PILIHAN BUKITTINGGI,AGAM,PADANG PARIAMAN
- MEROKOK, SENGSARA DIBALIK "NIKMAT"
MEROKOK, SENGSARA DIBALIK "NIKMAT"
Seringkali kita mendengar sebagian orang, kerabat, saudara, atau bahkan kita sendiri, sulit menghentikan kebiasaan merokok.
Alasannya, merokok memberikan kenikmatan, bahkan manfaat tersendiri bagi 'penggemar'nya sehingga berat rasanya untuk ditinggalkan. Tapi, benarkah kenikmatan merokok membawa manfaat?
BERMULA SEBAGAI OBAT
Menurut sejarahnya, bahan dasar rokok yaitu tembakau, memang digunakan sebagai obat. Christoper Columbus, penjelajah dan penemu benua Amerika, dalam jurnalnya
mencatat bahwa tembakau pertama kali digunakan oleh penduduk asli Amerika Selatan untuk pengobatan.
(Cari, ada apa di tembakau?)
REKAYASA KIMIA
Soal manfaat 'positif ' rokok bagi para perokok ini juga diakui dokter spesialis paru-paru, Dr. Pradjna Paramita, Sp.P. Menurut dokter yang juga aktivis Yayasan Asma, Jakarta ini, memang banyak perokok yang merasakan peningkatan konsentrasi, mood, kemampuan belajar, mengurangi stress dan lelah, serta kemampuan memecahkan masalah saat mengisap sebatang rokok.
Namun nikotin, seperti halnya obat doping pada umumnya, sebenarnya juga zat kimia beracun, bahkan sangat beracun. Dosis 60 mg pada orang dewasa dapat mematikan karena menyebabkan kegagalan pernapasan. Tapi pada rokok masalah utamanya bukan nikotin, karena dosisnya sudah dibuat seaman mungkin untuk sekadar menciptakan efek ketagihan.
DR. Jeffrey S. Wigand, mantan Wakil Presiden Penelitian dan Pengembangan Brown & Williamson (B&W) Tobacco Corporation, AS, mengatakan, saat ini komposisi rokok bukan lagi sekadar campuran antara tembakau dan cengkih - cengkihnya malah sudah hilang sama sekali - melainkan ada semacam rekayasa kimia ammonia yang ditingkatkan keasamannya. Rekayasa ini membuat nikotin dalam tembakau jadi lebih cepat diserap oleh paru-paru, dan akhirnya akan berefek ke otak dan system syaraf.
Presiden lembaga swadaya masyarakat "Smoke-Free Kids" ini juga menemukan efek penambahan citarasa yang membahayakan paru-paru, yaitu unsur gliserol. Bahan yang terbuat dari lemak hewani/nabati (rasanya manis) dan dicampurkan pada tembakau sebagai pelembab, tapi bila dibakar, gliserol ternyata berubah unsur kimiawinya menjadi acrolein (zat asam yang amat tajam). Zat ini, menurut American Council on Science and Health, dapat menyebabkan peradangan paru-paru yang memicu kanker paru.
Tak heran bila data statistik WHO yang dipublikasikan tanggal 28 Mei 2002 menyebutkan bahwa aktivitas merokok telah membunuh 1 dari 10 orang dewasa di dunia tiap tahun, dan itu setara 4 juta kematian perokok. Bahkan jika trennya tak berubah, tahun 2030 nanti ajal akan menjemput 1 dari 6 perokok.
(sumber : Parents Guide)
Saturday, December 20, 2008
- Cerdas Saja Tidak Cukup
Cerdas Saja Tidak Cukup
Dini dan Doni baru saja lulus dari universitas. Doni mengambil penelitian tentang jamur, sedang Dini memilih bakteri. Keduanya sama-sama bekerja keras sampai rela menginap berbulan-bulan di laboratorium mikrobiologi untuk menyelesaikan penelitiannyt Disamping pekerja keras, keduanya adalah mahasiswa pintar, bedanya prestasi akademis Dini jauh lebih menonjol dibanding Doni. Dini adalah mahasiswa dengan prestasi akademis yang sangat cemerlang, masih ditambah segudang prestasi non akademis yang tak kalah meyakinkan.
Predikat cum laude dan segepok piagam serta sertifikat yang dimilikinya membuat hampir semua teman sekampus yakin Dini akan melangkah pasti menuju dunia kerja, jauh meninggalkan Doni yang prestasinya tak begitu menonjol
Namun kenyataan berbicara lain. Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan Doni diterima di sebuah pabrik negatif film. Dini baru diterima di sebuah Bank 6 bulan kemudian. Bukan itu saja, Doni masih terus mendapat tawaran kerja dari beberapa perusahaan yang pernah dilamarnya. Hal yang tak pernah dialami Dini.
Mengapa?
Dini memang lebih pintar dari Doni, tetapi Dini tak memiliki sebuah ketrampilan yang dimiliki Doni. Yaitu ketrampilan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki!.
Berbeda dengan Dini, Doni tak hanya mengandalkan informasi lowongan kerja yang ada di kampus dan di koran-koran. Doni dengan seksama mempelajari perusahaan-perusahaan yang dia perkirakan membutuhkan keahliannya. Pabrik negatif film yang ngeri melihat serangan jamur pada gulungan negatif filmnya; pabrik kertas yang kebingungan saat gulungan kertasnya putus-putus karena ditumbuhi jamur; produsen gandum yang ingin gudangnya bebas jamur; produsen makanan yang ingin makanannya bebas bakteri dan jamur; sebuah museum lukisan di Singapura yang ingin melindungi koleksinya dari serangan jamur; bahkan industri petrokimia yang sangat antusias ingin merekrut Doni setelah dikirimi presentasi tentang pengolahan limbah menggunakan mikrobia yang memakan biaya murah dan prosesnya lebih cepat dibanding cara konvensional.
Doni mampu mengoptimalkan penerapan keahlian yang dimilikinya sehingga mendapat respon positif dari banyak perusahaan. Ketrampilan menggunakan kecerdasan adalah kuncinya. Cerdas saja tidak cukup, harus dilengkapi juga dengan usaha memperluas wawasan dan melatih kemampuan melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang agar kemampuan akademis dapat diterapkan di dunia nyata (c-45 bandung)
Wednesday, December 17, 2008
- PERBEDAAN PERSEPSI
PERBEDAAN PERSEPSI
Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin
Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka
Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama
Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal
tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."
"Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".
MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda. Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita... pilihan ada di tangan anda.
Tuesday, December 9, 2008
Monday, December 8, 2008
- "BEAUTIFUL MINANG" TUJUAN WISATA
Indonesia begitu besar, penduduknya 30 kali Austria ataupun Swiss . Turis yang mengunjungi Austria 19 juta orang per tahun. 2,5 kali penduduknya, mereka membelanjakan 14 milyard
Mungkin tidak perlu dibicarakan secara rinci apa yang harus dilakukan untuk menyiapkan ranah Minang jadi daerah wisata internasional karena semuanya sudah ada panduan atau
'teori'nya, banyak textbook tentang itu, banyak konsultan yang mampu memberikan arahan.
Yang ingin disampaikan dalam saran pendek ini adalah bagaimana promosinya agar dunia mengenal dan tertarik mengunjungi ranah Minang. Kita sering melihat iklan wisata di CNN seperti 'Truly Malaysia' , demikian juga iklan-iklan gencar lain mengenai Thailand, Egypt dan lain-lain.
Mengingat begitu luasnya Indonesia, maka iklan 'visit Indonesia' jadinya sangat umum. Karena itu tidak kalah pentingnya juga secara khusus mengkampanyekan 'Minang beautiful' atau 'Minang Wow' atau 'lovely Minang' atau slogan lain yang lebih mengambil perhatian. Ciptakan suatu citra unik 'Minang' seperti halnya 'Bali'
Dengan semangat otonomi daerah maka republik ini dengan senang hati mempersilahkan daerah untuk mencari kiat-kiat untuk meningkatkan kemakmurannya, termasuk promosi.
Promosi ini dilakukan secara internasional baik media cetak dan elektronik seperti CNN, BBC, CNBC dan lain-lain yang cakupannya luas. Pengenalan 'Minang' boleh identik dengan
pengenalan Indonesia, tapi bilamana Indonesia yang sangat luas ini, mengalami gangguan di satu daerahnya, maka 'Minang' tidak akan ikut terpengaruh besar. Turis lebih mengenal 'Minang' sebagai Minang dan hanya ingin kepastian bahwa 'Minang' masih tetap aman dan layak kunjung.
Untuk itu tentu diperlukan dana yang besar. Agar pemerintah Sumbar tidak perlu mengeluarkan dana jalan keluar yang dapat dicoba adalah bekerjasama dengan konsultan internasional yang kuat. Mereka dijanjikan keuntungan berupa royalty yang diambilkan dari peningkatan pajak daerah yang berasal dari turisme selama beberapa waktu sampai modal mereka kembali dengan keuntungan yang layak.
Malaysia, dengan waktu cepat mampu menggaet jutaan turis dengan kampanye 'Truly Asia' nya. Makan Insya Allah demikian juga dengan ranah Minang dengan kampanye " Lovely Minang' atau 'Beautiful Minang' nya.
Tentu perlu dicatat bahwa ranah Minang sekaligus juga membenahi diri dengan segala perangkat, baik manusia, keamanan, sistem dan fasilitas, yang mampu menerima turis mancanegara secara berkualitas prima internasional.
Maizar Rahman
Penulis adalah Ketua Dewan Gubernur OPEC(Putra Nagari Batu Palano)
- Sastrawan Minang Maju Karena Watak "Pemberontak"
Sastrawan dan Ketua Dewan Kesenian Sumatera Barat Dr Harris Effendi Thahar mengemukakan hal itu pada seminar Menumbuhkembangkan Bakat dan Kemauan Menulis Karya Sastra di Minangkabau, dalam rangkaian Pameran Buku Nasional, di Jakarta Convention Centre, Sabtu (15/11).
"Pada masa awal perkembangan sastra Indonesia modern, penulis-penulis sastra terkemuka, tanpa menafikan kehadiran penulis-penulis dari etnis lain-- adalah putra-putra Minangkabau, seperti Sutan Takdir Alisjabana, Hamka, Asrul Sani, dan Chairil Anwar," katanya
Harris menjelaskan, menurut sejarah sastra Indonesia permulaan sastra modern Indonesia ditandai oleh terbitnya roman Sitti Nurbaja karya Marah Rusli tahun 1922 oleh penerbit Balai Pustaka. Roman populer Sitti Nurbaja itu ditulus oleh sastrawan asal Minangkabau. Begitu juga roman Salah Asuhan yang ditulis Abdul Muis, juga orang Minangkabau.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sejarah tradisi sastra Indonesia didominasi oleh sastrawan asal Minangkabau. Keberadaan suku bangsa Minangkabau di tengah-tengah suku-suku bangsa lain di Nusantara secara kuantitatif hanyalah etnis yang kecil saja.
Namun, secara kualitatif merupakan etnis "besar" tersebab perannya yang besar dalam proses pembentukan republik ini. "Kebesaran nama tokoh-tokoh politik masa lalu sebenarnya bersinergi dengan keharuman nama tokoh-tokoh sastrawan pada masa itu. Demikian juga halnya dengan tokoh-tokoh pembaharu pemikiran Islam telah membuat citra orang Minangkabau begitu maju di antara etnis lain," papar Harris yang terkenal dengan cerpennya Si Padang.
Citra itu, lanjut Harris, secara positif menyiratkan bahwa budaya Minang yang egaliter membuat masyarakatnya berani bicara dan berpikir merdeka. Dalam masyarakat egaliter, semua orang Minang sama besar, sama kecil, dan sama-sama bebas (berbicara) berpendapat. Semua orang merasa besar tercermin dari gelar-gelar adat yang dimiliki oleh setiap keluarga dan suku. Tak ada gelar yang berkonotasi "rendah", semua terkesan "tinggi".
Semua orang Minang merasa bangsawan, karena di Ranah Minang ketek dibari namo, gadang dibari gala (kecil diberi nama, besar diberi gelar). Menurut Harris, watak pemberontak atau watak penerabas, kadang dianggap orang lain sebagai melawan arus. Padahal, sebenarnya antikemapanan, inovatif, kreatif, dan kukuh dengan pendirian yang berpegang pada filosofi Minangkabau, "alam terkembang jadi guru".
Kasus-kasus yang dialami oleh tokoh-tokoh kelahiran Minang kita di masa lalu seperti Tan Malaka, Hatta, Hamka, Sjahrir, dan Natsir untuk sekadar menyebut beberapa nama, adalah cermin kekukuhan watak kaum intelektual Minang.
"Tan Malaka terang-terangan mengatakan bahwa dirinya tidak sependapat dengan Soekarno. Hatta konsekuen dengan prinsip negara demokrasi, oleh karena itu ia tidak sudi menjadi wakil presiden terlalu lama tanpa ada ketidakpastian pelaksanaan pemilihan umum.
Hamka dipenjarakan Soekarno dan terang-terangan pula tidak sependapat dengan Soeharto. Demikian juga dengan Sjahrir, tidak tunduk dengan sikap otoriter Soekarno dan menerima risiko disingkirkan. Dan, Natsir yang baru-baru ini diakui kepahlawanannya karena sampai akhir hayatnya tidak sependapat dengan Soeharto.
"Semua tokoh yang disebut itu sekaligus juga merupakan penulis-penulis andal," jelas Harris. Watak "pemberontak" dan berpikir merdeka di kalangan sastrawan asal Minang juga dapat dilihat dari karya-karyanya.
Cerpen Robohnya Surau Kami karya AA Navis menggambarkan betapa AA Navis yang dikenal sebagai "raja cemeeh" itu gerah melihat kejunuban pemahaman sebagian masyarakat terhadap agama. Demikian juga halnya Wisran Hadi yang mempertanyakan kembali kebenaran sejarah perjuangan Imam Bonjol melalui karya dramanya Tuanku Imam Bonjol yang mendapat protes keras dari pemerintah daerah dan masyarakat Sumatera Barat di tahun 1995.
Pemberontakan sastrawan-sastrawan terdahulu seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Chairil Anwar, sampai Taufiq Ismail, Hamid Jabbar, Darman Moenir dan Gus ft Sakai yang hidup di abad XXI, terlihat dari karya-karya mereka.
"Iklim budaya egaliter dan antiprimordialisme masyarakat Minangkabau tidak dapat dikesampingkan dalam membentuk watak kepengarangan para sastrawannya. Artinya, tanpa dipupuk pun, ranah Minangkabau tetap melahirkan para penulis bermutu dan sastrawan yang membanggakan, dari zaman ke zaman," katanya.
Tampaknya, sumbangan budaya alam Minangkabau dan keislaman yang dinamis (bukan fanatik) terhadap kelahiran penulis-penulis sastra sejak orang Minang melek huruf, tidak bisa dipungkiri. Akan tetapi bukan berarti sastrawan-sastrawan Indonesia kelahiran Minangkabau sukses tersebab darah etnis, melainkan karena iklim budaya dan iklim keislaman yang terpatri ke dalam ungkapan: "adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
Refleksi: Mujur mereka sekalipun berwatak pemberontak tidak dicap separatis seperti di tempat lain di bahagian Timur Kalau sudah dicap separatis berarti pintu penjara sudah terbuka menunggu penghuni baru.
Dikutip dari:http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/16/00224852/Sastrawan.Minang.Maju.Karena.Watak.Pemberontak
- Sejarah Terbentuk Nagari Di Minangkabau
Tambo dan Silsilah Adat Minangkabau
Undang-Undang Tariak Baleh
Catatan:
Tambo dan silsilah adat Minangkabau ini ditulis ulang menurut aslinya dari buku karangan, B. Datuak Nagari Basa. Terbitan CV. Eleonora, Payakumbuh
Diambil dari : http://minangmedia.com/index.php?module=subjects&func=printpage&pageid=1&scope=all Baca Selengkapnya......
- Objek wisata Batu Palano
Kecamatan Sungai Puar Kabupaten Agam banyak menyimpan obyek wisata, khususnya objek wisata sejarah, wisata alam dan wisata religi. Namun, potensi itu belum tergarap maksimal karena belum adanya investor yang melirik kecamatan itu.
Camat Sungai Puar I Putu Venda kepada padangmedia.com mengaku, sebulan terakhir ia sibuk mengunjungi potensi-potensi alam yang bisa dijadikan objek wisata di kecamatan yang ia pimpin.
Sementara di Nagari Sungai Pua, ada Batu Menangis, Air Terjun Badorai, Tabek Keramat. Disebut keramat, karena apabila kepala dilongokan ke dalam tabek itu konon air tabek akan menarik orang itu laksana magnet manarik besi. Begitu juga di Nagari Batagak, ada Batu Tagak serta banyak lagi potensi wisata yang belum terungkap dan butuh tangan-tangan pemerintah untuk melestarikannya.
“Sayang sekali, semua potensi itu belum mampu kami kembangkan,” katanya.
Tanah Lapang tempat ADU KERBAU
BATU YANG BERBENTUK PELANA KUDA